LIMBAH BUAH PISANG SEBAGAI BIOAKTIVATOR ALTERNATIF PADA PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK

Authors

  • Wahyu Kartika "Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

DOI:

https://doi.org/10.32722/pt.v20i3.4433

Abstract

Abstrak

Limbah buah pisang (LBP) dapat menurunkan estetika lingkungan baik dari segi keindahan maupun bau yang ditimbulkan. Salah satu solusi mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan LBP menjadi bioaktivator (BA) alami untuk membantu pengomposan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui waktu pengomposan dan kualitas kompos. Penelitian dilaksanakan dua tahap: pembuatan BA; dan proses pengomposan. Pembuatan BA dilakukan selama 14 hari dengan 2 perlakuan penambahan gula pasir (GP): 200 gram GP (notasi S1); dan 250 gram GP (notasi S2) serta satu kali ulangan, kemudian diaduk setiap 3 hari sekali sampai larutan menjadi coklat muda bening dan pada permukaannya membentuk layer nata tipis. S1 memenuhi kriteria sebagai BA dengan waktu pengomposan 30 hari, dengan pengecekan suhu dan penimbangan berat kompos setiap 3 hari sekali. Penyusutan berat kompos menjadi 56%, berwarna coklat kehitaman, suhu 320C, bau seperti tanah, kadar P2O5, kadar K2O dan kadar air sesuai SNI 19-7030-2004, sedangkan pH, N, C-organik, rasio C/N tidak sesuai SNI 19-7030-2004.


Kata kunci: Limbah buah pisang, Bioaktivator alami, Pengomposan

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Standardisasi Nasional, “Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik,” Badan Stand. Nas., p. 12, 2004.

J. Rauf, R. Semaun, Fitriani, and R. Andioko, “Efektifitas Penggunaan BA Alami Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L) Dalam Pupuk Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah Taiwan (Pennisetumpurpureumschumach),” in Prosiding Seminar Nasional, 2018, vol. 1, no. April, pp. 279–287.

M. Mirwan and S. Zulaehah, “Pemanfaatan BA Alami Untuk Pengomposan Sampah Organik,” J. Envirotek, vol. 9, no. 1, pp. 1–5, 2018, doi: 10.33005/envirotek.v9i1.1044.

D. Amalia and P. Widiyaningrum, “Penggunaan EM4 dan MOL Limbah Tomat Sebagai BA Pada Pembuatan Kompos,” Life Sci., vol. 5, no. 1, pp. 18–24, 2016.

Supianor, Juanda, and Hardiono, “Perbandingan Penambahan BA EM4 dan MOL (Microorganisme Local) Kulit Nanas (Anana Comosus L. Merr) Terhadap Waktu Terjadinya Kompos,” Kesehat. Lingkung., vol. 15, no. 1, pp. 567–572, 2018.

I. Wiryanti, “Pemanfaatan Limbah Buah- Buahan Dalam Pembuatan BA Sederhana Untuk Mempercepat Proses Pengomposan(Studi Pendahuluan),” Semin. Nas. Ris. Inov., vol. Vol.2, pp. 1229–1233, 2014.

P. Widiyaningrum, “Efektivitas Proses Pengomposan Sampah Daun Dengan Tiga Sumber Aktivator Berbeda,” Rekayasa, vol. 13, no. 2, pp. 107–113, 2015, doi: 10.15294/rekayasa.v13i2.5604.

M. A’la and Winarsih, “Pengurangan Karbon (C) pada Serasah Daun Angsana (Pterocarpus Indicus) dan Daun Trembesi (Samanea Saman) Melalui Metode Pengomposan Lubang Resapan Biopori Inovatif,” Lentera Bio, vol. 10, no. 2, pp. 234–244, 2021.

D. A. Puspa Ratna, S. Sumiyati, and G. Samudro, “Pengaruh Kadar Air Dan Ukuran Bahan Terhadap Hasil Pengomposan Sampah Organik TPST Universitas Diponegoro Dengan Metode Takakura,” vol. 6, no. 2, pp. 1–10, 2017.

Andriany, Fahruddin, and A. Abdullah, “Pengaruh Jenis BA Terhadap Laju Dekomposisi Seresah Daun Jati Tectona Grandis L.f., Di Wilayah Kampus Unhas Tamalanrea,” Biol. Makassar, vol. 3, no. 2, pp. 31–42, 2018.

S. M. Yasin, N. N. Kasim, S. Sapareng, and Jabal, “Pengaruh BA Dalam Proses Pengomposan Jerami Padi,” Tabaro, vol. 3, no. 1, pp. 287–294, 2019.

J. R. Jodar, N. Ramos, J. A. Carreira, R. Pacheco, and A. Fernández-Hernández, “Quality Assessment of Compost Prepared with Municipal Solid Waste,” Open Eng., vol. 7, no. 1, pp. 221–227, 2017, doi: 10.1515/eng-2017-0028.

B. D. Tawa, Y. R. Tnunay, Suwari, and F. O. Nitbani, “Pengaruh Komposisi BA Kotoran Sapi Dan Daun Gamal (Gliricidia Sepium) Dengan Nutrisi Ubi Jalar Terhadap Kualitas Kompos,” Chem. Notes, vol. 1, no. 2, pp. 44–56, 2020.

Marjenah and J. Simbolon, “Pengomposan Eceng Gondok ( Eichornia Crassipes SOLMS ) Dengan Metode Semi Anaerob Dan Penambahan Aktivator EM4,” Agrifor, vol. XX, no. 2, pp. 265–278, 2021.

G. A. B. S. Adnyana, I. B. W. Gunam, and A. A. M. D. Anggreni, “Penentuan Suhu Dan Sumber Karbon Terbaik Pada Pertumbuhan Isolat Sbj8 Dalam Biodesulfurisasi Dibenzotiofena,” J. Rekayasa Dan Manaj. Agroindustri, vol. 4, no. 4, pp. 43–48, 2016.

W. B. Nining and E. Wardhini, Wardah Kusuma Sarwono, “Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku Pada Pembuatan Kompos Dari Kubis dan Kulit Pisang,” J. Integr. Proses, vol. 5, no. 2, pp. 75–80, 2015.

T. Tantri P.T.N, N. A. A. Supadma, and I. D. M. Arthagama, “Uji Kualitas Beberapa Pupuk Kompos Yang Beredar Di Kota Denpasar,” Agroekoteknologi Trop., vol. 5, no. 1, pp. 52–62, 2016.

S. H. Wibisono, W. A. Nugroho, E. Kurniati, and J. Prasetyo, “Pengomposan Sampah Organik Pasar Dengan Pengontrolan Suhu Tetap dan Suhu Sesuai Fase Pengomposan,” Keteknikan Pertan. Trop. dan Biosist., vol. 4, no. 2, pp. 94–102, 2016.

I. K. M. Atmaja, I. W. Tika, and I. A. S. Wijaya, “Pengaruh Perbandingan Komposisi Bahan Baku Terhadap Kualitas Kompos dan Lama Waktu Pengomposan,” BETA (Biosistem dan Tek. Pertanian), vol. 5, no. 1, pp. 111–119, 2017.

K. A. Krisnawan, I. W. Tika, and I. A. G. B. Madrini, “Analisis Dinamika Suhu pada Proses Pengomposan Jerami dicampur Kotoran Ayam dengan Perlakuan Kadar Air,” BETA (Biosistem dan Tek. Pertanian), vol. 6, no. 1, pp. 25–32, 2018.

Marjefri, “Pemanfaatan Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Kompos Di Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci,” 2019. [Online]. Available: http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/RODIAH.pdf.

L. Nurdini, R. D. Amanah, and A. N. Utami, “Pengolahan Limbah Sayur Kol menjadi Pupuk Kompos dengan Metode Takakura,” in Prosiding seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan,” 2016, no. 17 Maret 2016, pp. 1–6

Downloads

Published

2021-09-30

How to Cite

Kartika, W. (2021). LIMBAH BUAH PISANG SEBAGAI BIOAKTIVATOR ALTERNATIF PADA PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK . Jurnal Poli-Teknologi, 20(3), 239–249. https://doi.org/10.32722/pt.v20i3.4433

Issue

Section

Articles