Pemanfaatan Sampah Organik Untuk Pembuatan Briket Arang Sebagai Energi Ramah Lingkungan dan Usaha Meningkatkan Kemandirian Desa
DOI:
https://doi.org/10.32722/mapnj.v7i1.6095Kata Kunci:
briket, limbah organik, tungku pirolisisAbstrak
This community service program aims to utilize the natural potential in Kampung Sawah Rumpin, Bogor as an alternative solution to fossil fuels, which are non-renewable resources. The partners of this service program are residents of the rice field village, Rumpin Bogor. The village has a lot of organic waste which has not yet been utilized so far. This program takes the form of training for community groups to create renewable and clean alternative energy by utilizing organic waste, including dry leaves and tree branches. The implementation method is carried out by processing the organic waste through burning with a pyrolysis furnace. Making charcoal briquettes from organic waste can reduce waste accumulation which is harmful to environmental health and can be used by people as household fuel because it is cheap and meets health standards. Apart from training, this program also distributed questionnaires related to the community's knowledge and skills related to organic waste briquettes, the results of which were quite significant increases (93-100%) between before and after being given the training. Making briquettes with a high calorific value can be obtained by treatment C (charcoal from wood mixed with 10% w liquid starch), namely 6391 cal/gr. Finally, the charcoal briquette-making tools were handed over and transferred to the community in order to be able to reach the wider community. As a result, people could make their own they could utilize the organic waste around them and even improve people's welfare.
Keywords-briquettes, organic waste, pyrolysis furnace
Abstrak
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan memanfaatkan potensi alam yang ada di Kampung Sawah Rumpin, Bogor sebagai alternatif solusi bahan bakar fosil yang merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan harganyaterus meningkat. Mitra Program pengabdian ini adalah warga kampung sawah, Rumpin Bogor. Kampung tersebut banyak terdapat sampah organik yang selama ini belum dimanfaatkan. Program ini berupa pelatihan bagi kelompok masyarakat untuk menciptakan energi alternatif yang dapat diperbaharui dan bersih dengan memanfaatkan sampah organik antara lain berupa daun kering dan ranting pohon. Metode pelaksanaan dilakukan dengan cara mengolah sampah organik tersebut melalui pembakaran dengan tungku pirolisis. Pembuatan briket arang dari limbah organik dapat mengurangi timbunan limbah yang berbahaya bagi kesehatan lingkungan dan dapat dipakai masyarakat sebagai bahan bakar rumah tangga karena murah dan memenuhi standar kesehatan. Selain pelatihan, program ini jugamenyebarkan kuisioner terkait dengan pengetahuan dan keterampilan masyrakat terkait dengan briket limbah organik, hasilnya terjadi peningkatan yang cukup signifikan (93-100%) antara sebelum dan sesudah diberi pelatihan. Terakhir perangkat alat pembuat briket arang ini diserahkan pada masyarakat agar dapat dimanfaatkan bagi masyarakat luas agar masyarakat bisa membuat sendiri sehingga dapat memanfaatkan
limbah organik di sekitarnya dan bahkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kata Kunci-briket, limbah organik, tungku pirolisis
Unduhan
Referensi
M. A. Sakti, R. W. Pratiwi, dan I. A. Karim. 2018. Pembuatan Briket Arang dari Limbah Padat Organik untuk Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia (SNTKI) 2018.
Pangestu, F. P., Lutfi, M., & Kusuma, A. 2020. Optimalisasi Penggunaan Briket dari Limbah Organik sebagai Energi Alternatif dalam Peningkatan Kemandirian Masyarakat Desa Sukawera Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung. Jurnal Teknologi Lingkungan dan Industri, 1(1), 10-18.
Silviana, S., & Setyawan, A. D. 2021. Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang menjadi Briket Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 10(1), 58-65.
Anizar, H., Sribudiani, E., & Somadona, S. (2020). Pengaruh Bahan Perekat Tapioka Dan Sagu Terhadap Kualitas Briket Arang Kulit Buah Nipah. Perennial, 16(1), 11–17.
http://dx.doi.org/10.24259/perennial.v16i1.9159
Rohyani, I. S., Rusady, K. S. W., Hafizzudin, M., & Jualiani, D. (2021). Pelatihan Pengolahan Sampah berbasis Masyarakat sebagai Alternatif Penanganan Limbah di Desa Penimbung. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(4), 410–414. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i4.117
Siregar, I. N. P., Doloksaribu, W. S. A., & Khatarina, N. (2021). Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Briket Arang dari Sampah Organik Masyarakat di Kelurahan Kwala Johor. Peningkatan Kualitas Pendidikan Anak Melalui Bimbingan Belajar Yang Dilakukan Di Puri Cempaka, 1(1), 7–13.
Marwanza, Irfan, et all (2021), Pemanfaatan Briket Arang Tempurung Kelapa sebagai bahan bakar alternatif di Desa Banjar Wangi, Pandeglang, Provinsi Banten, Jurnal Abdimas dan Kearifan Lokal, 2(1), 82-88
Arkan, Fardhan (2017), Pemanfaatan Tempurung Kelapa untuk Pembuatan Briket Arang sebagai Potensi Energi baru pengganti bahan bakargas di Desa Zed Kabupaten Bangka, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung, 4(2), 41-45
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Tatun Hayatun Nufus, Agus Edy Pramono, Arif Dermawan, Hasvienda Mohammad Ridlwan, Rachmat Arnanda, Vika Rizkia (Penulis)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.