Penerapan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) Dalam Menentukan Prioritas Kriteria Utama Evaluasi Pemasok Bijih Plastik (Studi Kasus PT X)

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Indah Anisah Nabila Khoiriah
Novi Purnama Sari
Muryeti Muryeti

Abstract

Industri kemasan fleksibel memiiki peran penting dalam rantai pasok sektor industri. Dalam proses produksinya, perusahaan produsen kemasan fleksibel membutuhkan pemasok-pemasok raw material sesuai standar yang telah ditentukan guna meningkatan serta mempertahankan performa perusahaan dalam memproduksi kemasan fleksibel. Salah satu pemasok utama perusahaan produsen kemasan fleksibel adalah pemasok bijih plastik. Sedangkan standar yang dimaksud adalah kriteria-kriteria yang perlu dipenuhi pemasok untuk menciptakan kerjasama yang baik dengan perusahaan produsen kemasan fleksibel. Kriteria-kriteria tersebut juga dapat dijadikan indikator dalam evaluasi pemasok. Namun dari sekian banyaknya kriteria, perlu ditentukan tingkat kepentingan masing-masing kriteria. Hal ini dilakukan agar perusahaan kemasan fleksibelĀ  dapat menilai kriteria yang paling menentukan dalam performa perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan prioritas kriteria evaluasi pemasok menggunakan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP). Metode F-AHP sering digunakan dalam pengambilan keputusan untuk untuk memilih dan memberi peringkat suatu pilihan alternatif/kriteria dengan masing-masing bobot sesuai tingkat kepentingannya. Dalam proses penerapannya, metode ini mengabungkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan sistem Fuzzy. Metode ini menggunakan penyebaran kuesioner sebagai langkah dalam pengumpulan data penilaian, kemudian hasil penilaian tersebut diolah dalam proses fuzzifikasi seperti agregasi penilaian responden, fuzzy synthetic extent, degree of possibility, normalisasi bobot dan terakhir pengujian konsistensi rasio. Hasil penelitian ini didapatkan tingkat kepentingan kriteria utama yaitu Mutu (0.19), Harga (0.29), Delivery (0.26), Term Of Payment (0.10), dan Service (0.16). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kriteria Harga memiliki prioritas tertinggi dalam kriteria evaluasi pemasok, lalu disusul kriteria Delivery, Mutu, Service dan TOP.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. Chang, D. Y. Applications of the Extent Analysis Method on Fuzzy AHP. Europian Journal of Operational Research, 95, 1996, pp. 649-655.
  2. Fajri, M., Putri, R. R. M., Muflikhah, L.2018. Implementasi Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (F-AHP) Dalam Penentuan Peminatan di MAN 2 Kota Serang, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(5): 2109-2117.
  3. Khoiriah, I. A. N., dan Sari, Novi Purnama. Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Menentukan Kriteria Evaluasi Pemasok Bijih Plastik (Studi Kasus PT X). Prosiding Tetamekraf, Politeknik Negeri Jakarta, 2019.
  4. Marimin. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar Dalam Teknologi Manajerial, IPB Press, Bogor, 2002
  5. Mubarak, R. Sistem Cerdas Berbasis Konsep Fuzzy Logic Untuk Evaluasi Kinerja Karyawan, Jurnal Teknologi Informasi ESIT, 2017, 11(2): 36-40.
  6. Oktaviani, D. D. Penerapan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process Pada Strategi Penentuan Alternatif Waktu Proses Packing (Studi Kasus PT XYZ), Tugas Akhir, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila, Jakarta., 2019.
  7. Saaty, T. L,. The Analytical Hierarchy Process: a 1993 overview, Central European Journal of Operation Research and Economics, 1993, 2(2): 119-137.
  8. Saaty, T. L. The Analytical Hierarchy Process, RWS Publicatiom, Pittsburgh, 1996.
  9. Sudri, N. M., Nendissa, B. Ch., Wibisono, S. Perancangan Vendor Appraisal dengan metode fuzzy AHP pada PT XYZ, Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer, 2014, 3(10).