Penerapan Animasi dan Sinematografi dalam Film Animasi Stopmotion “Jenderal Soedirman”

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Mukhammad Nurzadi Risata
Hata Maulana

Abstract

Dewasa ini film animasi sedang berkembang dengan pesat di Indonesia. Film animasi diminati karena bersifat menghibur, tetapi jarang ditemukan film animasi edukatif yang menceritakan mengenai sejarah. Pada umumnya dokumentasi sejarah hanya berbasis buku teks yang tebal, dan peletakan foto pahlawan di dinding-dinding kelas yang pada umumnya kurang menarik untuk digemari oleh pelajar. Hal tersebut mendorong peneliti untuk membuat sebuah film animasi yang memiliki nilai sejarah dan edukasi. Dengan sinematografi yang sesuai, sebuah film dapat memiliki nilai seni yang tinggi. Selain itu film juga dapat menyampaikan informasi dan pesan tersirat yang dapat dijadikan sebagai pelajaran di dalam kehidupan.  Untuk menarik para pelajar, dipilihlah teknik stopmotion. Animasi stopmotion ini dibuat dengan menerapkan teknik sinematografi agar apa yang akan disampaikan dalam film animasi ini dapat tersampaikan dengan baik ke audience. Dari 52 responden yang ikut serta dalam penelitian ini, pada analisa yang telah dibuat, 97% audience menikmati film animasi stopmotion yang telah dibuat, dan sebanyak 98% audience mendukung film animasi stopmotion ini dijadikan sebagai media pembelajaran sejarah dan edukasi

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Risata, M. N., & Maulana, H. (2016). Penerapan Animasi dan Sinematografi dalam Film Animasi Stopmotion “Jenderal Soedirman”. MULTINETICS, 2(2), 42–53. https://doi.org/10.32722/multinetics.v2i2.1052

References

  1. Yunanto Happi Urbani, Bambang Eka Purnama, 2011, 'Produksi Film Indie Komersial ‘Aku Cinta Indonesia – Generation’ Berbasis Multimedia”', SPEED - Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, Vol 3, No 3.
  2. Isma Trisna Santi, Bambang Eka Purnama, Sukadi, 2014, “Pembuatan Film Ande-Ande Lumut Menggunakan Animasi 2 Dimensi Pada Taman Kanak-Kanak (Tk) Az-Zalfa Sidoharjo Pacitan”, SPEED - Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, Vol 3, No 3.
  3. Rahmah, Lailatur Ristagama. dan Kaulam, Salamun. 2014. “Penciptaan Karya Animasi Stop Motion “Kobaran Semangat Bung Tomo”. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 2 Nomor 2.
  4. Anisya Puspa Arum, Ramadhian Agus Triono, Jani Kusanti, 2015, “Pembuatan Film Animasi Pendek ‘Solo Vacation’ Untuk Pengenalan Budaya Kota Surakarta”, Epub-Multimedia Vol 1, No 1.
  5. Nugroho, W. 2011. Modul Training Produksi Film Animasi. Yogyakarta: Dreamlight World Media.
  6. Miesomop, 2015. Film Animasi Luar Lebih Mendominasi di Indonesia. Retrived from http://indonesiana.tempo.co/read/31071/2015/02/07/Film-Animasi-Luar-Lebih-Mendominasi-di-Indonesia# [2 April 2016].
  7. Hakim, Luqman. 2013. “iklan layanan masyarakat go green dalam bentuk animasi dua dimensi”.
  8. Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 5. 1989. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
  9. Alfajri kurniawan, Seni fotografi. Retrived from http://www.academia.edu/3822976/ SENI_FOTOGRAFI [26 Maret 2016].
  10. Peterson, Bryan. 2010. Understanding Exposure 3rd Edition. New York: Watson-Guptill Publications.
  11. Estu Miyarso. 2011. Peran Penting Sinematografi dalam pendidikan pada era teknologi Informasi & Komunikasi.
  12. Alim, Y. 2009. 60 Menit Mahir Mengedit Video Dengan Pinnacle Studio. Bekasi: Dunia Komputer.
  13. Diki Umbara dan Wahyu Wary Pintoko. 2010. how to become a cameraman, Yogyakarta: interprebook.
  14. Adimodel.2013. Lightning with One light. Jakarta: Elex media komputindo.
  15. Adobe Systems Incorporate. 2013. Adobe Master Collection CS6: Frequently Ask & Question. Retrieved from http://adobe.com [22 Desember 2015].