Desain Branding Produk Umkm Sambal Bang Ariv
DOI:
https://doi.org/10.32722/jk.v1i2.6322Keywords:
Identitas Visual, Media Branding, Redesain Logo, UMKMAbstract
Sambal Bang Ariv didirikan oleh Bapak Ariv Budiman dan Bu Wanda Amelia pada bulan November 2020 sebagai tambahan penghasilan selama masa awal pandemi covid-19 di Indonesia. Pada bulan Maret 2023, Sambal Bang Ariv hanya tersedia di sosial media Instagram dan menerima pesanan melalui WhatsApp karena sasarannya hanya terbatas pada daerah Jabodetabek. Sebagian UMKM di Indonesia belum memiliki identitas visual yang terkonsep dengan baik, salah satunya yaitu Sambal Bang Ariv yang menggunakan identitas visual yang sederhana dan belum mempertimbangkan konsep desain. Saat ini, identitas visualnya hanya terdiri dari desain yang berfokus pada produk tanpa mencerminkan ciri khas atau kesesuaian dengan target market atau pembeli. Misalnya, logo yang masih menggunakan foto dan tipografi yang belum terkonsep, serta kurangnya elemen visual yang mencerminkan ciri khas sambal. Kondisi ini berdampak pada desain kemasan yang kurang unik dan tidak mencerminkan citra yang ingin dibangun oleh brand. Oleh karena itu, Sambal Bang Ariv membutuhkan perancangan ulang identitas visual yang baik dan sesuai dengan citra yang ingin diwujudkan oleh brand mereka. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Data yang diperoleh akan dianalisis dan diolah menjadi sebuah brief yang akan membimbing proses desain. Konsep visual yang didapatkan adalah dekoratif, homemade, dan mewakili nuansa nusantara. Selanjutnya, proses desain akan menggunakan metode design thinking untuk menciptakan artwork yang siap digunakan dan diterapkan pada berbagai media terkait dengan Sambal Bang Ariv.