Kesadaran Bela Negara Pada Mahasiswa

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Minto Rahayu
Rita Farida
Asep Apriana

Abstract

Kesadaran bela negara itu hakikatnya ialah kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Wujud bela negara ialah cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan kesaktian Pancasila, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan awal bela negara. Metode penelitian yang digunakan ialah angket dengan analisis kuantitatif pada nilai mean. Kesadaran bela negara pada mahasiswa diimplemtasikan pada membuang sampah pada tempat yang disediakan, perlindungan dan keamanan bagi masyarakat sudah baik, taat beragama dengan sudah melaksanakan dan menjalankan ibadah dan menjaga kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, sadar telah membina diri saya sendiri agar dapat mandiri kelak, dan bangga kepada perjuangan para pahlawan. Namun ada kesadaran bela negara pada mahasiswa masih kurang yaitu turut menjaga keamanan lingkungan kampus, tidak cukup mewakili kampus dalam kegiatan olah raga dan seni, masih mengedepankan kepentingan pribadi dibadingkan kepentingan bangsa dan negara, cenderung memilih tidak memilih (golput) pada pemilu mendatang, dan kurang berminat menjadi anggota menwa atau tentara.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Rahayu, M., Farida, R., & Apriana, A. (2019). Kesadaran Bela Negara Pada Mahasiswa. Epigram, 16(2), 175–180. https://doi.org/10.32722/epi.v16i2.2232

References

  1. Chaidir Basrie (1998) Bela Negara, Implementasi dan Pengembangannya. Jakarta: Universitas Indonesia Pers
  2. Deden Koswara (2014) Implementasi Nilai-nilai Bernegara dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara bagi Tegakknya Keutuhan NKRI. Jurnal Islamica Vol 2 Nomor 1 2014
  3. Departemen Pertahanan RI, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (2006) Tataran Dasar Bela Negara. Jakarta
  4. . . . . . (2007). Petunjuk Pelaksanaan tentang Pembinaan Kesadaran Bela Negara. Jakarta
  5. . . . . . 2008. Buku Putih Pertahanan Negara . Jakarta
  6. . . . . . (2008). Strategi Pertahanan Negara. Jakarta
  7. . . . . . (2008). Doktrin Pertahanan Negara. Jakarta
  8. . . . . . (2009). Buku Pedoman Pendidikan Kesadaran Bela Negara bagi Dosen di Perguruan Tinggi. Jakarta
  9. Kuntjaraningrat (1983). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia
  10. Ketetapan MPR nomor VI 2000 tentang pemisahan TNI dan Polri
  11. Minto Rahayu (2009) Pendidikan Kewarganageraan, Perjuangan Menghidupi Jatidiri Bangsa. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
  12. . . . . . . (2009). Persepsi Nasionalisme Mahasiswa dan Perubahan Sosial terhadap Pergerakan Mahasiswa di Era Reformasi (Tesis). Jakarta: Pengkajian Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia
  13. . . . . . . (2011). Aktualisasi Bela Negara, Penidikan Karakter Berbasis Wawasan Kebangsaan. Program Hibah Buku Teks, Dikti, 2011
  14. Surat Keputusan Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata nomor Skep/727/VI/1978 (9 Juni).
  15. SK Menhan Nomor Skep 727/VI/1978.
  16. Politeknik Negeri Jakarta. Rencana Induk Pengembangan Pusat Penelitian Politeknik Negeri Jakarta (2011-2015)
  17. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1952 tentang Pertahanan Negara Republik Indonesia
  18. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
  19. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
  20. Wan Usman. 2007. Pendidikan dan latihan Bagi Kader Bela Negara Ditinjauan dari Ketahanan Nasional. makalah pada Seminar Forum Komunikasi Pendidikan Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Pertahanan. Jakarta.