Pelatihan Pembuatan Baju Kaos: Peningkatan Kualitas Produk dan Daya Saing UMKM D’limalima Cileungsi, Kabupaten Bogor

Penulis

  • Emmidia Djonaedi Prodi Teknologi Rekayasa Cetak dan Grafis 3 Dimensi, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta https://orcid.org/0000-0001-8354-8212
  • Rachmah Nanda Kartika Prodi Teknologi Rekayasa Cetak dan Grafis 3 Dimensi, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta
  • Endang Yuniarti Prodi Teknologi Rekayasa Cetak dan Grafis 3 Dimensi, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta
  • Hb. Rudi Kusumantoro Prodi Teknologi Rekayasa Cetak dan Grafis 3 Dimensi, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta
  • Yoga Putra Pratama Prodi Teknologi Rekayasa Cetak dan Grafis 3 Dimensi, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta
  • Moch Yana Hardiman Prodi Teknologi Rekayasa Cetak dan Grafis 3 Dimensi, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.32722/mapnj.v7i1.6381

Kata Kunci:

Konveksi, Mesin Jahit, Sablon Kaos, UMKM

Abstrak

Convection is a mass production business, and this production scale is on a small industry scale. D'LimaLima small industry is a screen-printing start-up small industry that was only founded in 2023. This small industry is interested in starting a T-shirt screen printing business in various sizes. This activity was carried out by providing training in making t-shirts for 1 day. Participants who are beginners have different learning times for each person and each type of machine. The training methods that will be used include lectures, discussion, and practice. From the observations, it was concluded that for all participants as beginners, sewing one t-shirt took more than one hour. This is caused by the lack of skills in using the three types of sewing machines (overlock, chain, double stitch). It took the three sewing trainers less than 1 hour to make one t-shirt because they were trained and used to using industrial-type sewing machines like that. On average, participants needed 10 minutes and 5 re-stitches when sewing on patchwork. Hence, it can be confirmed that participants also need to repeat the activity more than five times to become more skilled at using the machine.

Keywords: Convection, Sewing Machine, Screen Printing, Small Scale Industry


Abstrak
Konveksi Merupakan sebuah usaha produksi yang dibuat secara massal, dan skala produksi ini masuk dalam skala UMKM. UMKM D’LimaLima merupakan UMKM rintisan sablon yang baru berdiri tahun 2023. UMKM tersebut tertarik untuk memulai bisnis baju sablon kaos dengan berbagai ukuran. Pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan pelatihan pembuatan baju kaos ini dilaksanakan selama 1 hari. Peserta yang merupakan pemula mempunyai waktu pembelajaran yang berbeda-beda setiap orang dan setiap jenis mesin. Metode pelatihan yang akan digunakan meliputi ceramah, diskusi, dan praktik. Berdasarkan pengamatan, disimpulkan bahwa sebagai semua peserta sebagai pemula untuk menjahit satu buah kaos membutuhkan waktu lebih dari satu jam. hal ini disebabkan oleh masih minimnya keterampilan menggunakan ketiga jenis mesin jahit (obras, rantai, double stitch). ketiga pelatih jahit memerlukan waktu kurang dari 1 jam untuk membuat satu buah baju kaos, karena mereka sudah terlatih dan terbiasa menggunakan mesin jahit tipe industrial seperti itu. Peserta rata-rata memerlukan waktu 10 menit dan 5 kali menjahit ulang pada saat menjahit pada kain perca. sehingga dapat di pastikan peserta juga membutuhkan pengulangan kegiatan yang lebih dari lima kali untuk bisa lebih ahli menggunakan mesin.

Kata Kunci: Konveksi, Mesin Jahit, Sablon Kaos, UMKM

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

A. B. Sanjaya, E. Chumaidiyah, and M. Dellarosawati, “Analisis Kelayakan Pendirian Konveksi Dan Toko Pakaian Pria Hans Company Di Kota Bandung,” e-Proceeding Eng., vol. 3, no. 2, pp. 2927–2932, 2016.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

,” no. 1, 2008.

A. Mulyawan, L. Fitria, and A. B. U. Bakar, “Analisis Kelayakan Bisnis Kaos Photography Di Bandung Jawa

Barat,” Reka Integr., vol. 04, no. 02, pp. 343–354, 2014.

M. Pada and M. Pandemi, “Surabaya, 09 Juli 2020,” vol. 1, no. 3, pp. 124– 129, 2020.

S. N. Husni Eka, “Gambaran Potensi Ekonomi Kabupaten Bogor Tahun 2021,” J. Pembang. Drh., vol. 1, pp.

–100, 2022, [Online]. Available: https://binajurnal.id/index.php/bina/ar

ticle/view/17/6 [6] M. K. Longdong, M. T. Tumbel, and A. Y. Punuindoong, “Efektivitas Event TIFF dalam Pertumbuhan

UMKM di Kota Tomohon,” 51 Productivity, vol. 3, no. 1, pp. 80–85,

M. . J. Hafsah, “Upaya pengembangan usaha, mikro, kecil, dan menengah UMKM,” J. infoskop, vol. 1, no.

Upaya pengembangan umkm, p. 1, 2004, [Online]. Available: http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumani

ora/article/view/12249/6227

A. H. Aliyah, “Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat,” Welf. J. Ilmu Ekon., vol. 3, no. 1, pp. 64–72, 2022, doi:

37058/wlfr.v3i1.4719.

Unduhan

Diterbitkan

22-04-2024

Cara Mengutip

Djonaedi, Emmidia, Rachmah Nanda Kartika, Endang Yuniarti, Hb. Rudi Kusumantoro, Yoga Putra Pratama, dan Moch Yana Hardiman. “Pelatihan Pembuatan Baju Kaos: Peningkatan Kualitas Produk Dan Daya Saing UMKM D’limalima Cileungsi, Kabupaten Bogor”. Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat 7, no. 1 (April 22, 2024): 47–52. Diakses Juni 30, 2024. https://jurnal.pnj.ac.id/index.php/MAK/article/view/6381.

Terbitan

Bagian

Articles
Share |

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama