Penerapan Tenaga Surya sebagai Sumber Energi Alat Kupas dan Iris Bawang Merah di Ratu Jaya, Depok
DOI:
https://doi.org/10.32722/mapnj.v7i2.6374Kata Kunci:
PLTS, energi, pengupas bawang, pengiris bawangAbstrak
Setaman Village in Cipayung district of Depok city Indonesia has a fried onion’ micro company. A group of women from Rukun Warga (RW, or upper neighborhood) 07 ran the activity. It can produce up to 10 kg of fried onions per day that can remain safe for 2-3 months. However, it is produced manually starting from the onion peeling process to the onion frying process, hence it takes 4 to 5 hours to peel and slice 10 kg of onions. Applying an automatic onion peeler and slicer sourced from a 550 Wp capacity Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS, or Solar Power Plant) can reduce fried onion production time. By implementing this new energy source, peeling 3 kg of onions takes 31 minutes only, and slicing onions of 3 kg takes 14 minutes. In addition, with the installed PLTS which means an irradiation duration of 3 hours a day on average, the energy that can be generated is 1500 watthours. The energy of 1500 watthours can meet the energy needs of an onion peeler with a capacity of 350 watts for 3 hours. Henceforth, business owners can further increase the production of fried onions.
Keywords— energy, peeler onion, sliced onion, solar panel
Abstrak
Kampung Setaman yang berada di Cipayung Depok memiliki kegiatan UMKM Bawang Goreng. Kegiatan UMKM ini dilakukan oleh para perempuan yang ada di lingkungan RW 07. Dalam sehari, kegiatan tersebut dapat menghasilkan 10 kg bawang goreng yang dapat bertahan selama 2-3 bulan. Kegiatan UMKM ini masih dilakukan secara manual mulai dari proses pengupasan bawang sampai proses penggorengan bawang, sehingga untuk melakukan pengupasan dan pengirisan 10 kg bawang memerlukan waktu 4 sampai 5 jam. Dengan menerapkan alat pengupas dan pengiris bawang otomatis yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kapasitas 550 Wp dapat mengurangi waktu produksi bawang goreng. Untuk mengupas bawang sebanyak 3 kg membutuhkan waktu 31 menit dan untuk mengiris bawang dengan berat 3 kg hanya membutuhkan waktu 14 menit. Selain itu, dengan adanya PLTS yang terpasang dengan rata rata lama penyinaran harian selama 3 jam sehari maka energi yang dapat dihasilkan sebesar 1500 watthours. Energi sebesar 1500 watthours dapat memenuhi kebutuhan energi alat pengupas bawang yang berkapasitas 350 watt selama 3 jam. Dengan demikian, warga dapat lebih meningkatkan produksi UMKM bawang goreng.
Kata kunci— energi, PLTS, pengupas bawang, pengiris bawang
Unduhan
Referensi
Khoirunnisa’ Rizqi Elina, “PERANCANGAN MEDIA PROMOSI BAWANG GORENG PRODUK ESSER BANTUL YOGYAKARTA,” Pendidik. Seni Rupa, Fak. Bhs. dan Seni, Univ. Negeri Yogyakarta.
Fayza Allya, “Bawang Goreng Aneka Rasa,” Teknol. Pangan Bookl. Bawang Goreng.
N. Widiantara, I. B. G. & Sugiartha, “Pengaruh Penggunaan Pendingin Air Terhadap Output Panel Surya Pada Sistem Tertutup,” J. MATRIX, VOL. 9, NO. 3, Novemb. 2019, November, Vol. Vol. 9, No. 3, pp. 110-115.
M. Sukmajati, S., & Hafidz,
“Perancangan Dan Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kapasitas 10 MW On Grid Di Yogyakarta,” Energi & Kelistrikan, 7(1), 49-63..
R. Pido, “Analisa Pengaruh Kenaikan Temperatur Permukaan Solar Cell Terhadap Daya Output,” Gorontalo Journal of Infrastructure and Science Engineering, vol. 2, no. 2, p. 24, 2019, doi: 10.32662/gojise.v2i2.683
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Dezetty Monika, Ajeng Bening Kusumaningyas, Wisnu Hendri Mulyadi (Penulis)

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.