PEMANFAATAN LIMBAH BOTTOM ASH DAN LIMBAH KACA PADA CAMPURAN BATAKO

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Desi Putri
Rr. Mekar Ageng Kinasti
Divad Fredonanta Lalus

Abstract

Abstract

Increased housing construction has resulted in an increased demand for concrete beams, this of course has an impact on the needs of basic materials such as sand. The increasing demand for sand will have an impact on the price of sand, especially for areas that are difficult to get sand as raw material. An alternative to sand is to use basic ash. This waste will accumulate and pollute the environment. One effort to reduce this waste was to make glass waste as a substitute for cement in bricks. This study aimed at determining the compressive strength of concrete beams using bottom ash and cement with glass waste in a certain percentage. This research was carried out in two testing stages. In the initial stage of the study, the preliminary phase carried out included the physical properties of the material testing. The second step was to make test specimens with four variations of the mixture, that was 0%, 10 % LK + 10 % BA, 10 % LK + 20 % BA dan 10% LK + 30 % BA, and then a compression test on 7, 14 and 28 days of age. From the test results, the compressive strength results obtained from the brick using bottom ash and glass waste were respectively 4,13 MPa, 4,31 MPa, 7,14 MPa dan 5,21 Mpa. Based on the results of the research (no subject of the sentence) we concluded that the most increased compressive strength of the brick was on 10 % LK + 20 % BA variation, and the decrease of compressive strength started on 10 % LK + 30 % BA variation.

Keywords : brick, residential, bottom ash, compressive strength, glass waste.

Abstrak

Meningkatnya pembangunan hunian mengakibatkan naiknya permintaan akan batako, hal ini tentunya berdampak terhadap kebutuhan bahan dasar batako seperti pasir juga mengalami peningkatan. Kebutuhan pasir yang meningkat akan menaikkan harga pasir, terutama untuk daerah yang sulit mendapatkan bahan baku pasir. Bahan alternatif pengganti bahan baku pasir salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah bottom ash. Selama ini limbah bottom ash hanya ditimbun di lahan kosong, sehingga menumpuk. Hal ini tentunya sangat berbahaya apabila bottom ash terbawa angin atau air karena dapat mencemari lingkungan serta mengganggu pernapasan. Limbah kaca merupakan salah satu limbah anorganik hingga saat ini. Limbah ini dibuang begitu saja tanpa adanya pengolahan yang lebih bermanfaat sehingga menumpuk dan terkesan hanya mengotori lingkungan sekitarnya. Salah satu upaya mengurangi limbah ini dengan menjadikan limbah kaca sebagai substitusi semen pada batako. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tekan batako bila pasirnya digantikan dengan limbah bottom ash dan semen digantikan dengan limbah kaca menggunakan prosentase tertentu. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan dua tahap pengujian. Pada tahap awal penelitian dilakukan pengujian pendahuluan meliputi pengujian sifat fisik bahan. Tahap kedua dilakukan pembuatan benda uji dengan dengan empat variasi campuran yaitu 0%, 10 % LK + 10 % BA, 10 % LK + 20 % BA dan 10% LK + 30 % BA kemudian dilakukan uji tekan pada umur 7, 14 dan 28 hari. Dari hasil pengujian, didapat hasil kuat tekan batako menggunakan limbah bottom ash dan limbah kaca masing-masing adalah 4,13 MPa, 4,31 MPa, 7,14 MPa dan 5,21 MPa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kenaikan kuat tekan terbesar batako terdapat pada variasi 10 % LK + 20 % BA  dan terjadi penurunan kuat tekan batako pada variasi 10 % LK + 30 % BA.

Kata kunci  : Batako, hunian, bottom ash, kuat tekan, limbah kaca.

 

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

Desi Putri, Sekolah Tinggi Teknik PLN

Civil Engineering Department

Rr. Mekar Ageng Kinasti, Sekolah Tinggi Teknik PLN

Civil Engineering Department

Divad Fredonanta Lalus, Sekolah Tinggi Teknik PLN

Civil Engineering Department