PEMBANDINGAN DEFORMASI DAN GAYA INTERNAL DENGAN DAN TANPA INITIAL BOW IMPERFECTION PADA TOP DAN BOTTOM CHORD MENGGUNAKAN PEMODELAN ARCH TRUSS BRIDGE

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Tri Widya Swastika
Taztika Audea Putri

Abstract

Imperfection adalah suatu keadaan saat elemen dari suatu struktur menekuk setelah dibebani (dalam batas toleransi yang  dapat diterima) yang dapat terjadi akibat ketidak-lurusan suatu batang, adanya dimensi dan properti material yang bervariasi, residual stresses, adanya variasi boundary condition dan eksentrisitas pada sambungan. Namun sayangnya penelitian mengenai imperfection untuk memprediksi perilaku tekuk masih belum terlalu diperhatikan karena selama ini perilaku tekuk lebih kepada faktor kelangsingan padahal hal tersebut berpengaruh pada stabilitas suatu struktur. Sementara itu, arch truss bridge memerlukan analisis model yang lebih realistis terhadap struktur jembatan untuk menjaga keamanan dan kestabilan pada struktur jembatan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembandingan deformasi dan gaya-gaya dalam pada pemodelan struktur arch truss bridge sebelum dan sesudah adanya imperfection untuk mengantisipasi ketidak-lurusan batang dari pabrik dan toleransi pelaksanaan dilapangan (initial imperfection). Pemodelan struktur arch truss bridge yang direncanakan dengan panjang total 100 m, lebar 10 m dan tinggi 20 m. Initial imperfection pada pemodelan struktur arch truss bridge dibagian top dan bottom pada bagian pelengkung jembatan merupakan initial bow imperfection yang diselesaikan dengan pemodelan langsung pola tekuk/ lendutan yang mungkin terjadi dari nilai pre-camber pada peraturan DIN 18800 part 2. Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan dapat diketahui bahwa tipe in plane parabolic down menghasilkan perbedaan terbesar antara sebelum dan sesudah initial bow imperfection, pada hasil persentase terhadap deformasi sebesar 1,97%, gaya aksial sebesar 0,78%, dan bending moment sebesar 0,69%.

Kata kunci: Initial Bow Imperfection, Arch Truss Bridge, Pre-Camber, Deformasi,  Bending Moment

 

Imperfection is a condition when the buckling occur after loaded (within acceptable tolerances) in the frame of a structure.  Imperfection can occur because of out of straightness member, variances in dimensional and material properties, residual stresses, variances in boundary condition and eccentricities at joints. Unfortunately, research about imperfection to predict buckling behaviour is still neglected. Meanwhile, an truss bridge requires a more realistic model analysis for bridge structure to maintain safety and stability. The purpose of this research is to compare the deformation and internal forces in the modeling of an arch truss bridge structure before and after initial bow imperfection to anticipate member from out of straightness from fabrication and tolerance implementation on site (initial imperfection). The model of arch truss bridge structure is planned to have a total span of length 100 meters, 20 m width, and  20 m height. Initial imperfection in modeling implemented at the top and bottom the bridge arch section is initial bow imperfection which is solved by direct modeling/ deflection that might occur from pre-camber value, stated in DIN 18800 part-2. Based on the results of the model, the in plane parabolic down type produces the biggest difference between before and after initial bow imperfection. The percentage result of displacement about 1,97%, axial force exactly 0,78%, and 0,69% of bending moment.       

Keywords: Initial Bow Imperfection, Arch Truss Bridge, Pre-Camber, Deformation,  Bending Moment

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biography

Tri Widya Swastika, Poilteknik Negeri Jakarta

Jurusan Teknik SIpil

References

  1. Dewobroto, Wiryanto (2015). Struktur Baja: Perilaku, Analisis & Desain –AISC 2010. Jakarta: Lumina Press.
  2. DIN 18800 (1995). Structural Steelwork Safety Against Buckling of Linear member and frames. Jerman : Beuth Verlag.
  3. Standar Nasional Indonesia. (2004). RSNI -T-12-2004 (Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
  4. Standar Nasional Indonesia. (2005). RSNI -T-03-2005 (Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
  5. Standar Nasional Indonesia. (2016). SNI 1725-2016 (Pembebanan Untuk Jembatan). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
  6. J.F.Fleming, J. D. Zenk, B Vethiyavevorn (1979), Static And Seismic Analysis Of Cable Stayed Bridge. Journal Indian Institute of Technolgy, Vol. 10, pp 621-635.
  7. Wen-Liang Qiu, Chin S. K., Chang H. K., Jeng L. Tsai., & Guang Y. (2010). Stability Analysis of Special-Shape Arch Bridge. Tamkang Journal of Science and Engineering, Volume 13, No 4, pp 365-373.