EVALUASI TEKNIS KINERJA BANGUNAN PENGENDALI LAHAR TUKAD UNDA PASCA ERUPSI GUNUNG AGUNG TAHUN 2017

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

I Gst. Lanang M Parwita
Made Mudhina
I Wyn. Intara
I Wyn. Sudiasa

Abstract

Peristiwa erupsi Gunung Agung yang terjadi akhir tahun 2017 telah berdampak terhadap berbagai hal dan salah satunya terhadap beberapa bangunan pengendali lahar yang ada di sepanjang alur sungai.  Beberapa bangunan masih tetap dalam kondisi baik namun beberapa bangunan kondisinya menjadi rusak ringan, rusak sedang bahkan rusak berat sehingga fungsinya tidak bisa seperti semula. Sementara di bagian lainnya inventarisir bangunan yang ada serta evaluasi kinerjanya belum terpetakan dengan baik. Target khusus dari penelitian ini adalah terinventarisasinya bangunan untuk selanjutnya menjadi dasar dalam melakukan evaluasi kinerja yang menjadi data yang sangat penting bagi instansi terkait terutama Balai Wilayah Sungai Bali Penida dalam melakukan operasi dan pemeliharaan bangunan pengendali lahar. Metode penelitian ini menerapkan metode analisis kwantitatif berdasarkan pengumpulan data primer dan skunder baik melalui pengukuran langsung di lapangan maupun dengan studi literatur. Jumlah bangunan pengendali lahar yang terdapat di sepanjang alur Tukad Unda sebanyak 9 buah. Berdasarkan jenis bangunan yang ada maka bangunan tersebut dibagi menjadi 3 buah jenis yaitu Check Dam sebanyak 6 buah dengan 2 buah type lubang dan 4 buah type tertutup, 2 buah jenis konsolidasi Dam dan 1 buah jenis dinding penahan tanah. Berdasarkan analisa hidrologi menunjukkan R2 = 99,56 mm, R5 = 110,56 mm, R10 = 115,21 mm, R25 =127,56  mm, R50 = 138,41mm dan R100 = 141,56 mm. Sementara debit banjir rancangan Q2 = 150,23 m3/dt. Q5 = 165,36 m3/dt. Q10 = 173,47 m3/dt. Q25 = 182,03 m3/dt. . Q50 = 187,29 m3/dt dan Q100 = 192,16 m3/dt. Hasil analisa kapasitas bangunan menunjukkan bahwa semua bangunan mampu melewatkan debit banjir kala ulang 25 tahunan. Ini disebabkan beberapa hal yaitu penampang bangunan yang besar, kemiringan sungai yang tinggi serta kondisi DAS yang masih bagus. Hasil evaluasi teknis kinerja bangunan menunjukkan 8 dari 9 buah bangunan yang ada dalam kondisi yang baik memiliki kinerja diatas 80%. Sementara satu bangunan chek dam mengalami rusak berat karena terbawa hanyut oleh erupsi tahun 2017 yaitu check dam 6 yang terletak di Desa Tangkas.

Kata kunci: Bangunan Pengendali Lahar, Gunung Agung, Evaluasi Kinerja Bangunan, Kapasitas, Hidrologi

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

I Gst. Lanang M Parwita, Poilteknik Negeri Bali

Jurusan Teknik Sipil

Made Mudhina, Poilteknik Negeri Bali

Jurusan Teknik Sipil

I Wyn. Intara, Poilteknik Negeri Bali

Jurusan Teknik Sipil

I Wyn. Sudiasa, Poilteknik Negeri Bali

Jurusan Teknik Sipil

References

  1. Arthington, A. 2012. Enviromental Flows, Saving Rivers in The Third Millenium. USA ; University Of California Press.
  2. Aisyah, Nur dkk,2012. Tinjauan Dampak Banjir Lahar Kali Putih Kabupaten Magelang Pasca Erupsi 2010. Yogyakarta : Jurnal Teknologi Technoscienta Vol 5 No.1 Agustus 2012.
  3. Arifudin, Rizaldi dkk, 2014. Studi Pengendalian Banjir Kali Wrati Kabupaten Pasuruan. Malang: Jurnal Teknik Pengairan Vol. 5 No 1 Mei, Universitas Brawijaya
  4. Brontowiyono, 2011. Yogyakarta: Kemampuan Tampungan Sungai Code Terhadap Material Lahar Dingin Pasca Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010. Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan, Volume 3 No.2 tahun 2011.
  5. Kementerian Pekerjaan Umum ,1999. Standar Nasional Perhitungan Banjir. Jakarta: Kementerian PUPR.
  6. Kemen PUPR,2016. Peraturan Menteri No. 115 Tahun 2016 Tentang Operasi Dan Pemeliharaan Bangunan Pengendali Lahar. Jakarta: Sekretariat Negara
  7. Maryono, A. 2007. Restorasi Sungai. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press
  8. Maryono,A.2008. Eko-Hidraulik Pengelolaan Sungai Ramah Lingkungan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.
  9. Sukatja,2017. Strategi Terpadu Pengelolaan Penambangan Galian C di daerah gunung Merapi. Jakarta: Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum. Volume 9 no.2 Tahun 2017
  10. Soemarto, CD. 1985. Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional
  11. Sharin, 1990. Statistical Of Hidrology. Mc.Graw Hill
  12. Sosrodarsono, Suyono & Takeda, Kensaku 1985. Perbaikan dan Pengaturan Sungai. Jakarta: Pradnya Paramita
  13. Soekarno, Indratmo. 2009. Kajian Hubungan Antara Debit Berubah Dengan Tinggi Muka Air dan Kecepatan Aliran. Bandung: Jurnal Teknik Sipil ITB No. 1 Vol 16
  14. Ven Te Chow, 1987. Open Channel. Mc. Graw Hill